JENDELA INFORMASI, KEDIRI – Pemerintah Kota (Pemkot) Kediri terus menekan wabah Penyakit Kuku dan Mulut (PMK) yang sempat merebak kembali di Kota Kediri beberapa waktu lalu.
Berdasarkan perkembangan saat ini, angka kasus PMK mulai menunjukkan penurunan atau melandai.
Hal tersebut terlihat dari total jumlah laporan kasus sebanyak 60 kasus dengan angka kesembuhan mencapai 80 persen serta tidak adanya laporan kasus baru.
“Sesuai pengamatan kami, sisa kasus hewan yang saat ini terjangkit PMK memiliki potensi untuk sembuh. Hanya saja untuk menentukan kesembuhan kita harus terus melakukan pemantauan selama 14 hari bahkan lebih sampai dinyatakan sembuh total,” ujar Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP), Moh. Ridwan dalam keterangannya melalui sambungan telepon.
Ridwan menambahkan jumlah kasus mulai melandai pada pertengahan bulan Januari dengan sebaran kasus PMK yang paling banyak berada di wilayah Kelurahan Pojok dan Gayam.
Target Vaksinasi Kota Kediri
Tahun ini, Kota Kediri mendapat alokasi vaksin PMK dari Kementerian Pertanian dan Pemerintah Provinsi Jawa Timur sebanyak 1.000 dosis. Dari jumlah alokasi tersebut, realisasi vaksinasi saat ini mencapai 30 persen dan akan selesai 100 persen sebelum bulan April. Vaksinasi akan terlaksana berdasarkan Keputusan Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, tentang Petunjuk Teknis Kegiatan Pengendalian dan Penanggulangan Penyakit Mulut dan Kuku Tahun 2025.
“Vaksinasi PMK ini ada skema baru, namanya Bulan Vaksinasi Nasional yang berjalan serentak pada bulan Januari-Maret dan bulan Juli-September 2025. Kita juga sudah melaporkan progres melalui Sistem Informasi Kesehatan Hewan Nasional (iSIKHNAS),” terangnya.
Di wilayah Jawa Timur, vaksinasi bukan berbasis pada hewan, melainkan pada lingkungan. Vaksinasi tidak hanya pada sapi, namun juga hewan lain seperti domba, kambing, dll.
Sementara itu dalam rangka mitigasi wabah PMK, Ridwan menilai perlu melakukan secara bertahap melalui kolaborasi dan kerja sama antar semua pihak.
“PMK tidak bisa langsung selesai, perkiraan di Indonesia paling cepat Tahun 2035. Sehingga upaya pencegahan harus terus dilakukan, salah satunya melalui vaksinasi yang dilakukan tiap tahun,” tuturnya.
Untuk para peternak, Ridwan menghimbau agar tetap memberi asupan makan dan vitamin tambahan yang cukup bagi ternaknya. Selain itu, melapor kepada dinas terkait apabila menemukan kasus terindikasi PMK.
Laporan Indikasi PMK Kota Kediri
Laporan bisa melalui nomor 081335641546 atau bisa langsung datang ke kelurahan, kecamatan atau petugas DKPP.
“Bagi para peternak, kepanikan dan kewaspadaan harus dijaga seimbang. Antisipasi harus terus berjalan agar kondisi hewan ternak di Kota Kediri tetap aman, terlebih saat hari raya kurban nanti,” pungkasnya.