JENDELA INFORMASI, KEDIRI – Begini penjelasan Ketua Panpel (Panitia Pelaksana) Persik Kediri, Tri Widodo mengenai kejadian padamnya lampu penerangan Stadion Brawijaya Kota Kediri, saat berlangsungnya pertandingan antara Persik Kediri melawan Persis Solo, pada Jum’at (14/2/25).
Menurutnya, penyebab kejadian padamnya lampu penerangan Stadion Brawijaya diakibatkan oleh Moulded Case Circuit Breaker atau MCCB terlepas.
Sedangkan menurut Widodo ada dua faktor kemungkinan yang membuat MCCB tersebut dapat terlepas.
Faktor pertama ialah dugaan adanya oknum yang sengaja melepas MCCB. Faktor lainnya ialah daya listrik yang terlalu tinggi atau over sehingga membuat MCCB terlepas.
“Untuk lampu, kitakan selalu bekerjasama dengan PLN. Setelah kita konfirmasi tadi penyebab padamnya lampu stadion ialah MCCBnya terlepas,” kata Tri Widodo saat ditemui seusai pertandingan.
Widodo mengatakan, terkait adanya oknum yang tidak bertanggung jawab tersebut bisa saja terjadi, mengingat letak dari MCCB berada di luar stadion dan kondisinya tidak terkunci.
“Sejak tahun 2004 baru kali ini MCCB terlepas. Sebenarnya untuk menghidupkan lampu tadi cukup mudah, tinggal menaikkan tuas MCCB tersebut. Namun karena lampu yang ada di Stadion Brawijaya ini masih konvensional, jadi membutuhkan waktu maksimal 10 menit untuk menyala kembali,” terangnya.
Lampu penerangan Stadion Brawijaya Kota Kediri sempat padam saat berlangsungnya pertandingan antara Persik Kediri melawan Persis Solo.
Lampu penerangan itu padam saat pertandingan menunjukkan menit 86. Sementara lampu dapat kembali menyala setelah memakan waktu kurang lebih 9 menit, dan pertandingan kedua tim kembali berjalan.