JENDELA INFORMASI, KEDIRI – Terhitung sudah 4 hari ini Stadion Brawijaya Kota Kediri terus melakukan perbaikan.
Perbaikan menyasar pada pembenahan lapangan dan saluran air (drainase).
Pembenahan lapangan sendiri meliputi pemupukan rumput dan top dressing, atau pelapisan pasir pada rumput stadion untuk memastikan permukaan lapangan menjadi rata.
Tri Widodo, Ketua Panpel Persik Kediri mengatakan, untuk perbaikan lapangan ini pihak Persik Kediri mempercayakan kepada PT Lestarindo dalam pengerjaannya.
Perbaikan lapangan sendiri telah terlaksana pada 6 Februari kemarin, dan rencananya selesai pada 12 Februari 2025 mendatang.
“Terhitung sudah 4 hari ini pembenahan telah dilakukan. Pembenahan lapangan di awali dengan pemupukan rumput. Lalu selanjutnya dilakukan top dressing untuk meratakan kondisi tanah,” terang Widodo.
Sebelumnya, Persik Kediri sempat mendapat surat peringatan oleh pihak PT Liga Indonesia, terkait kelayakan Stadion Brawijaya Kota Kediri dalam menyelenggarakan pertandingan.
Ini menyusul kondisi Stadion Brawijaya Kota Kediri yang terlihat penuh dengan genangan air saat Persik Kediri menjadi tuan rumah di pekan ke-19 menghadapi PS Sleman.
Kondisi curah hujan yang cukup deras mengguyur Stadion Brawijaya saat itu membuat laju bola sulit melaju.
“Harapannya setelah melakukan sejumlah pembenahan ini kondisi Stadion Brawijaya Kota Kediri dapat lebih baik lagi dan layak untuk dipergunakan dalam menyelenggarakan sebuah pertandingan Liga 1,” harap Widodo.

Saluran Air di Handle DPUPR
Pembenahan saluran air dalam hal ini dilakukan oleh Pemerintah Kota Kediri melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR).
Untuk pembenahan saluran air meliputi pembersihan gorong-gorong yang berada di tepi lapangan dan penambahan pipa paralon dalam saluran air.
“Gorong-gorong setelah kita buka terdapat sedimen lumpur yang mengendap. Tadi sedimen-sedimen itu sudah kita bersihkan dan kita angkat,” kata Sunarto, Ahli Muda Jalan dan Jembatan DPUPR Kota Kediri.
Lebih lanjut Sunarto menjelaskan, terdapat kerusakan terhadap bis beton dalam saluran air.
“Jadi setelah kita cek bis beton itu hancur, sehingga akses air terhambat. Sedangkan bis beton tersebut sudah kita lakukan perbaikan dengan memberikan tambahan pipa paralon yang kemudian kita lapisi cor,” ungkapnya.