JENDELA INFORMASI, KEDIRI – Sebanyak 46 Delegasi RT mewakili 46 Kelurahan peserta Zero Waste di lakukan Penilaian oleh tim dari Dinas Lingkungan Hidup Kebersihan dan Pertamanan (DLHKP) Kota Kediri.
Diantaranya adalah RT 26 RW 05 Kelurahan Pakunden Kecamatan Pesantren. Mendapatkan giliran penilaian untuk yang ke dua kalinya Kamis 18/9/2025.
Acara dihadiri Kasi Pemerintahan Kelurahan Pakunden Kristiana Sari, Danu tim IT, Dawud Ketua RT 26, Ketua RW 05, Ketua PKK RW 05 dan di ikuti pengiat peduli sampah warga RT 26.
Salah satu pengiat sampah Jumirah, yang juga Ketua PKK RW 05 mengucapkan terima kasih kepada warga telah bergotong royong untuk melakukan pilah sampah. Berharap dengan kesempatan mendapat ilmu dari tim juri pada Zero Waste warga kami bisa termotivasi dan kita yang dapat Nominasi.
Dalam penyelenggaraan, DLHKP telah membentuk 3 tim. Terdiri dari DLHKP sendiri, BAPPEDA dan dari penggiat lingkungan hidup LSM Ecoton. Masing masing melakukan penilaian di Kecamatan Pesantren, Kecamatan Kota dan Kecamatan Mojoroto, seterusnya dilakukan penjurian silang.
Zero Waste Kawasan, atau bisa disebut dengan gaya hidup bebas sampah. Gaya hidup ini konsepnya adalah yang menerapkan bertujuan untuk meminimalkan produksi sampah dengan mendesain ulang yang dapat digunakan kembali atau di daur ulang.
Kasiono, ST, Tim dari DLHKP menuturkan, kami dari tim zero waste Kota, berharap kepada RT Kota Kediri sudah mengolah sampah dengan baik. Sehingga membantu pemerintah kota, terkait sampah yang menumpuk di Tempat pembuangan Akhir ( TPA ) sampah. Harapan kami nanti semua RT ini bagus dalam ikut mengelola sampahnya.TPA panjang umurnya dan IsyaAllah sumber sumber sampah bisa dikendalikan,” tuturnya.
Ia juga mengatakan bahwa lomba ini diikuti semua Kelurahan di Kota Kediri. Setiap Kelurahan diwakili satu RT dan nanti tahun depan bisa di ikuti setiap Kelurahan 2 RT atau bisa diikuti oleh RT disatu RW. Sehingga nanti lebih luas kawasan zero weste di Kota Kediri.
Kasiono menandaskan bahwa titek berat untuk meminimalisir sampah, adalah dipengelolaan sampahnya. Mulai dipemilahanya, dan bagaimana memanfaatkan pengelolaan sampah yang disini. Selain itu sejauhmana ada satu bentuk keterlibatan dari unsur unsur yang ada disekitar RT kelurahanya.
“Intinya,” kata dia. Bagaimana masyarakat itu bisa melakukan pemilahan sampah, seperti sampah organik seperti daun daun di kanan kiri bisa diolah menjadi kompos. Dan sampah sampah yang tidak bisa kita hindari seperti botol plastik kita pilah kita masukan di bank sampah bisa menjadi nilai manfaat ekonomis.
Sedangkan untuk sampah Residu yang tidak bisa dimanfaatkan, itu ada dipemerintah yang mengelolanya. Diproses di tempat akhir sampah,” pungkasnya.
Jurnalis : Kamid.