JENDELA INFORMASI, KEDIRI – Lampu penerangan Stadion Brawijaya Kota Kediri kembali padam saat melangsungkan pertandingan antara Persik Kediri menghadapi Dewa United, Sabtu (1/3/25).
Lampu penerangan secara tiba-tiba padam saat pertandingan memasuki pertengahan menit babak pertama.
Akibat padamnya lampu tersebut membuat pertandingan kedua tim terhenti sejenak dengan kurun waktu kurang lebih 10 menit.
Ketua Panpel Persik Kediri, Tri Widodo menyebut, padamnya lampu penerangan Stadion Brawijaya lantaran daya listrik yang kurang memadai.
Berdasarkan kebutuhannya, Stadion Brawijaya Kota Kediri memerlukan sumber daya listrik sebesar 240 KVA (kilo volt ampere) untuk dapat menyalakan 96 bohlam lampu yang terpasang di Stadion.
“Kunci penyebab lampu mati adalah daya listriknya kurang. Ini hanya 197 KVA. Sedangkan yang ideal untuk menyalakan 96 bohlam lampu itu sebesar 240 KVA,” ujarnya.
Lebih lanjut, Widodo mengaku, mesin genset yang telah disiapkan oleh Panpel pun juga tak mampu untuk mencover.
“Mesin genset juga sama, tidak mampu. Karena yang kita sewa itu besarannya hanya mampu memberikan daya listrik sebesar 250 KVA. Sedangkan untuk genset memerlukan daya listrik sebesar 350 KVA,” terangnya.

Lampu Padam Terjadi Sebanyak Dua Kali
Padamnya lampu Stadion Brawijaya Kota Kediri telah terjadi dua kali dalam pertandingan kompetisi Liga 1 musim ini.
Pertama lampu padam terjadi saat Persik Kediri menghadapi Persis Solo (14/2). Sedangkan yang kedua saat Persik Kediri menjadi tuan rumah menghadapi Dewa United (1/3).